Senin, 21 April 2014

Tugas HERBARIUM

                                 Stachytarpheta indica (L.) Vahl

                

I.          SISTEMATIKA BAHAN

Kingdom         :     Plantae
Division  :     Magnoliophyta - Angiospermae
Class                :     Magnoliopsida - Dicotyledonae
Order               :     Lamiales
Family             :     Verbenaceae
Genus              :     Stachytarpheta
Species            :     Stachytarpheta indica
Synonym         :      S. marginata, Vahl,  S. pilosiuscula, S. Villosa Turcz., S.urticifolia Dalz. et Gibs.,  Valerianoides jamaicensis, Abena jamaicensis,  Cymburus urticifolius,  Verbena indica, Linn.,


II.                MORFOLOGI TUMBUHAN

1.    Akar
Stachytarpheta jamaicensis merupakan tumbuhan dikotil, maka memiliki sistem perakaran akar tunggang. Seperti akar pada umumnya, akar tumbuhan ini berwarna putih sampai kekuningan.

2.    Batang
Batang tumbuh tegak,tingginya 0,3-0,9 m.Berkayu, berbentuk bulat dan berwarna hijau keputih-putihan. Tipe pertumbuhan dan perkembangan batang simpodial (memiliki beberapa sumbu) sehingga batang utamanya tidak dapat dibedakan. Arsitektur percabangannya ialah model Leeuwenberg dimana setiap caulomer menghasilkan lebih dari satu caulomer baru pada bagian proksimalnya. Caulomer-caulomer baru ini tumbuh menempati ruang yang tersedia, sehingga membentuk struktur artikulasi tiga dimensi dan perbungaan letaknya selalu terminal.

3.          Daun
Daun pada Stachytarpheta indica berwarna hijau cerah ,tidak jelas berlekuk-lekuk,tulang daun sisi dari orde kedua dari sisi bawah ridak menonjol.Tepi bawah dari gigi daun yang paling tidak dua kali panjang tepi atas.Daun berhadap-hadapan,bertangkai sangat panjang,berbentuk ellips memanjang atau bulat telur,dengan kaki yang menyempit demi sedikit,diatas bagian kaki yang bertepi rata bergigi beringgit,berambut jarang atau tidak yang ukurannya 4-9 dan 2,5-5 cm.Bulir bertangkai pendek ,panjang 15-30 cm.Daun pelindung dengan kuat menempel kelopak,bertepi lebar serupa selaput.

4.    Bunga
Stachytarpheta indica mahkota bunga berwarna ungu,panjang kelopak kira-kira 0,5 cm.Tabung mahkota Stachytarpheta indica melekuk dari sumbu bulir,panjangnya kira-kira 1 cm,tepiannya bergigi 5,terbuka datar.Benang sari 2,tanpa staminodia.Tonjola dasar bunga Stachytarpheta indica berbentuk bantal.

5.         buah
Buah Stachytarpheta indica berbentuk garis baji,panjangnya kira-kira 0,5 cm,pecah dalam dua kendaga


III. Jalan Tabel
1b,2b,3b,4b,6b,7b,9b,10b,11b,12a (Gol.6 daun berkarang) 84b,88b,89b,91a ........... 109.Verbenaceae
1b,2b,3a,4a ..................................... 3.Stachytarpheta
1a ....................................................Stachytarpheta indica


IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.







                        Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt

                                

I. Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Poales
Family             : Poaceae
Genus             : Dactyloctenium
Spesies           : Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.           (  nama latin  )
                            Tapak jalak                                                  (nama daerah)


II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
Akar tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) merupakan sistem perakaran serabut. Akar tapak jalak memiliki banyak percabangan dan akar tapak jalak memiliki banyak anak cabang akar, akar tapak jalak memiliki rambut-rambut halus. Akar tapak jalak tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.

b.      Batang
Batang tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) tidak berongga dan tidak berbulu, bentuknya bulat sedikit tertekan, tumbuh menjalar dengan ujung tumbuh tegak atau miring, pada buku-bukunya tumbuh akar serabut dan terbentuk tunas-tunas baru, batangnya yang tegak membentuk bunga tingginya 7-60 cm, buku-bukunya tidak berbulu.

c.       Daun
Daun tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbangun daun garis, tidak menyempit di bagian pangkal, ujungnya runcing, tepi daun bagian pangkal ditumbuhi bulu berwarna bening, permukaann daun datar atau agak bergelombang berbulu panjang tapi jarang, berukuran panjang 2-28 cm dan lebarnya 3-10 mm.

d.      Bunga
Bunga tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) sumbunya tak berbulu berwarna hijau terlihat kontras dengan warna sekam buliran yang coklat kemerah-merahan, tidak berbulu, berbentuk agak tajam pada bagian punggung. Benang sari berwarna kuning atau keputih-putihan. Putik berwarna putih dan berbentuk sempit.

e.       Buah
Buah tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.) berbentuk perahu yang tertekan dan meruncing. Buah tapak jalak berbulu seperti janggut pendek, ukuran panangnya hamper sama dengan lebarnya yaitu 3-5 mm. buah tapak jalak berwarna coklat kemerah-merahan yang kontras berasal dari warna G2.

f.       Biji
Biji tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium (L.) Richt.)  yang umumnya berjumlah tiga sampai enam kadang-kadang sampai tujuh tumbuh di ujung tangkai bunga membentuk jari (digitarius). Biji tapak jalak panjangnya mencapai 4,5 cm dengan lebar 5-8 mm. Biji tapak jalak memilik sumbu tak berbulu.


 III. Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5a…………………………………………..:19. Gramineae
1b, 2a, 3b, 4b, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13b, 15a………….:13. Dactyloctenium

IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa. 
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


















Ageratum conyzoides L.      


I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Asterales
Family             : Asteraceae
Genus              : Ageratum
Spesies            : Ageratum conyzoides L.                                   (  nama latin  )
                           Babandotan                                                      (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Akar Babandotan(Ageratum conyzoides L.) merupakan sistem perakaran tunggang. Akar babandotan memiliki panyak percabangan. Akar babandotan memliki warna coklat keputih-putihan. Akar babandotan tidak lagi memiliki rambut-rambut halus seperti pada batangnya. Akar babandotan keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang terbaring.
b.      Batang
Batang Babandotan(Ageratum conyzoides L.) tumbuh tegak, buku-bukunya dan permukaan bagian batang yang lebih muda ditumbuhi rambut halus (sebagian rambutnya getas), tingginya berkisar dari 25-50 cm. batang babandotan membentuk cabang, pada batang daun tumbuh berhadapan, pada ketiak daun tumbuh tunas yang membentuk cabang.
c.       Daun
Daun Babandotan(Ageratum conyzoides L.) berbangun daun bulat telur, segitiga-bulat telur atau belah ketupat telur, bagian pangkal helai daun berbentuk bundar atau sedikit meruncing, sedangkan ujung helai daun berbentuk runcing atau agak tumpul, ukuran helai daun panjangnya 2-10 cm dan lebarnya 0,5-5 cm, berambut halus, tepi daun bergigi atau berombak.
d.      Bunga
Bunga Babandotan(Ageratum conyzoides L.) merupakan kelompok kepala bunga. Dalam satu kelompok terdiri dari tiga atau empat kepala bunga. Masing-masing kepala bunga tumbuh pada tangkai sendiri. Terdidi dari 60-75 bunga yang tersusun dalam daun pembalut, bentuknya menyerupai mangkok, mahkota lima berwarna putih atau lembayung.
e.       Buah
Buah Babandotan(Ageratum conyzoides L.) termasuk ke dalam buah keras. Buah babandotan berbentuk persegi lima yang runcing. Buah babandotan memiliki rambut sisik berwarna putih dan bentuknya kecil. Buah babandotan memiliki warna hitam/berwarna hitam. Buah babandotan panjangnya sekitar 2-3,5 mm.
f.       Biji
Biji Babandotan(Ageratum conyzoides L.) berukuran kecil, biji babandotan memiliki lima papus atau merupakan bulu pada puncaknya. Biji babandotan juga tidak memiliki bulu pada permukaan bijinya. Biji babandotan berbentuk bulat kecil agak lonjong Biji babandotan memiliki warna kehitam-hitaman.
 III.            Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a,
239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 266a………………….:121.Compositae
1a, 2b, 3b, 4b, 5b, 11b…………………………………………..:11.Ageratum
IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


Kyllinga monocephala R.


I. Sistematika Bahan

Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Spermatophyta
Subdivisio                   : Angiospermae
Kelas                           : Monocotyledoneae
Ordo                            : Cyperales
Family                         : Cyperaceae
Genus                          : Kyllinga
Spesies                        : Kyllinga monocephala R.    
                                     Teki Udel-udelan (nama daerah)



II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar
    Akar Teki udel-udelan ( Kyllinga monocephala R. ) merupakan rimpang pendek yang beruas-ruas teratur. Akar udel-udelan  memiliki  percabangan  yang  merayap.  Rimpang  yang  dimiliki  udel-udelan ini berwarna merah.

b. Batang
    Batang Teki  udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) memiliki bentuk persegitiga yang tajam dengan tinggi batang 0,1-0,5 m. Warna pada  batang  udel-udelan  kerap  kali  berwarna  hijau  dan biasanya batang udel-udelan tidak melakukan percabangan.

c. Daun
    Daun Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) memiliki panjang 2-4 cm dengan bentuk garis sempit. Lebar daun  udel-udelan  ini  2-4 mm,  dan  juga  terdapat  daun  pembalut  yang  menutupi pelepah dan bongkol semu yang berbentuk kerucut.

d. Bunga
     Bunga Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) berbentuk bulat yang berwarna putih. Bunga udel-udelan ini biasanya duduk di ujung pucuk pangkal dan terdapat banyak bulir.

e. Bulir
            Bulir Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) berbentuk bulat telur dengan panjang 3-3,5 mm dan  berwarna coklat  muda  serta  berjerawat halus. Buahnya ini terletak di tengah-tengah daun dan bunga.
III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5b                                : Cyperaceae (Family).
1b, 2a                                                   : Kyllinga (Genus).                             
 2                                                         : Kyllinga monocephala R. (Spesies).


IV.Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

­              _____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.






















Asystasia intrusa Bl.



I. Sistematika Bahan
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Spermatophyta
Subdivisio                   : Angiospermae
Kelas                           : Dicotyledonae
Ordo                            : Acanthales
Family                         : Acanthaceae
Genus                          : Asystasia
Spesies                        : Asystasia intrusa Bl.
  Rumput ganda rusa (nama daerah)



II. Morfologi Tumbuhan
a. Akar
            Akar rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) termasuk sistem perakaran serabut.

b. Batang
            Batang rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) tumbuh tegak ataupun serong, tinggi 0,5-1,3 cm, membentuk cabang, batang segi empat dan terkadang menjalar.

c. Daun
            Daun rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) tepi daun bergelombang dengan ujung daun runcing, pertulangan daun menyirip, daun berbentuk bulat telur dan tangkai daun 1-3 cm.

d. Bunga
            Bunga rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) sumbu tangkai karangan bunga segi empat, tersusun dalam tandan yang cukup rapat seperti bulir, mahkota bunga kuning muda, tangkai bunga pendek.

e. Buah
            Buah rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) buah kotak berambut cukup tebal dan bentuknya memanjang.

f. Biji
Biji rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) kecil, berwarna hitam, dan     kebanyakan 4.



III. Jalan Tabel

Gol 4 41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46b, 47b                     : Acanthaceae (Family).
1a, 2a, 3a, 4b                                                               : Asystasia (Genus).
4                                                                                       :Asystasia intrusa Bl (Spesies)


IV. Daftar Pustaka


Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

­              _____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.














Euphorbia hirta L.

                                      
I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Euphorbiales
Family             : Euphorbiaceae
Genus             : Euphorbia
Spesies           : Euphorbia hirta L.                                        (  nama latin  )
                           Patikan kebo                                                (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Akar Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar Patikan kebo memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Akar Patikan kebo memiliki tudung akar atau kaliptera. Akar Patikan kebo berwarna kecoklatan.
b.      Batang
Batang Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ruas-ruas. Batang patikan kebo berbentuk bulat silinde. Batang patikan kebo memiliki warna merah sedikit keunug-unguan. Batang patikan memiliki bulu-bulu halus diseluruh permukaannya. Pangkal batang patikan kebo tumbuh ke atas. Percabangan batang selalu mengarah keluar.
c.       Daun
Daun Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ukuran kecil. Daun patikan kebo menempel di buku-buku batangnya. Daun patikan kebo termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu
d.      Bunga
Bunga Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai mana daunnya  juga muncul di ketiak daun. Bunga patikan kebo memiliki ukuran yang kecil dan memiliki jumlah yang banyak. Bunga patikan kebo tergolong kedalam bunga majemuk. jika diperhatikan secara cermat tampak bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya hijau keungu unguan.
e.       Buah
Buah Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki bentuk seperti kapsul. Buah patikan kebo memiliki 3 tonjololan bulat. Buah patikan kebo ditumbuhi rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Buah patikan kebo tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di ketiak daun sama seperti daunnya.
f.       Biji
Biji Patikan (Euphorbia hirta L.) memiliki warna. kecoklat-coklatan. Biji patikan kebo berbentuk bulat. Biji patikan kebo tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya. Biji patikan kebo digunakan sebagai alat perkembang biakan tanaman itu sendiri. Biji patikan kebo berwarna merah kecoklatan.

III. Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a,
15a ,109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b,139b,
140b, 142b, 143b, 146b,154b,155b,156b,162a ……….: Euphorbiaceae. (Famili)
1a, 2a…………………………………………………………: Euphorbia(Genus)
1b, 2b, 3b, 4b ………………………………………………..: Euphorbia hirta L. (Species)





IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
















Cyperus rotundus L.                                     



I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyperaceae
Genus             : Commelina
Spesies           : Cyperus rotundus L.                                      (  nama latin  )
                           Rumput teki                                                (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.
b.      Batang
Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.
c.       Daun
Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 2-6 mm.
d.      Bunga
Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.
e.       Buah
Buah Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk bulat telur dan lepes.
f.       Biji
Biji Rumput teki(Cyperus rotundus L.) terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar.

III. Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5b…………………………………………….:20.Cyperaceae
1b, 2b, 3a………………………………………………….….:3.cyperus

IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.



















https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG-F4peCAX2gt7qIfwUoDjydCNfXNHJpu1mzlZhTYaKMdqKNG4npFZShG1sZxkmHdkpLltRG-tP_wUhVYj06N74VHgXq_0Yq_Ux7iP1I9FwifoD3OJAb9gR-jxJG9_kbE0cdOQPLuVYtA/s400/Borreria+latifolia%252B2.JPG

I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Violales
Family             : Passifloraceae
Genus             : Passiflora

Spesies           :Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum.     (  nama latin  )

    

 II. Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
Akar  Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum. termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang,memiliki banyak cabang- cabang akar. Akar rumput  Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum. memiliki banyak bulu-bulu halus. Akar Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum.  memilik tudung akar atau kaliptera. Akar Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum. berwarna kecoklatan.

b.      Batang
Batang Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum. tumbuh tegak tingginya 15-20 cm biasanya kurang lebih 25 cm, membentuk cabang dari bagian pangkal batang, warnanya ungu, bentuk penampangnya segi empat, sisi-sisinya berambut halus, pada buku-bukunya tumbuh dua helai daun yang berhadapan.

c.       Daun
Daun Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum. berbangun daun bulat panjang lanset, bagian pangkal melebar dan ujungnya runcing, ukuran panjangnya 2,5-5,5 cm dan lebarnya 0,75-2 cm, tepi daun terasa kasar bila diraba karena adanya bulu-bulu halus yang keras, permukaan atas berwarna hijau gelap keungu-unguan dengan urat daun yang nyata.

d.      Bunga
Bunga Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum.  mempunyai dua kelopak berambut halus, mahkota berbentuk seperti lonceng dengan 4 daun tajuk, panjangnya 3-3,75 mm, berwarna putih. Kepala bunga kecil, terdapat di ketiak daun dan di ujung batang, ukuran penampangnya kurang lebih 12 mm.


e.       Buah
Buah Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum.  mempunyai bentuk lonjong, buah terbelah membujur atau longitudinal atas dua belahann, buah Borreria latifolia (Aubl.) K.Schum.  berambut di bagian atas, sekat atau septum yang persisten jelas terlihat, ukurannya kurang lebih 1 mm.

III. Jalan Tabel
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.



      HERBARIUM
­­­­­LAPORAN
Oleh :


PUTRI MURDIANTI
130301103
AGROEKOTEKNOLOGI
IIB

Laporan sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Morfologi dan Taksonomi Tumbuhan, Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Ditugaskan oleh :
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
(Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP.)
NIP. 19631019 198903 2 002

     Diketahui oleh :                                                            Diperiksa oleh :
          Asisten Koordinator                                                          Asisten Korektor
     (Fadma Juwita Nasution)                                                       (Sisko Budianto)
            NIM. 090301002                                                              NIM. 090301029


LABORATORIUM MORFOLOGI DAN TAKSONOMI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013