NAMA :
PUTRI MURDIANTI
NIM :
130301103
PRODI/GRUP : AET 2B
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Delphacidae
Genus : Nilaparvata
Spesies : Nilaparvata lugens (wereng coklat)
Gejala
yang terlihat pada tanaman berupa kelayuan dan menguningnya daun, mulai dari
daun tua kemudian meluas dengan cepat ke seluruh bagian tanaman, sehingga
akhirnya tanaman menjadi mati. Dalam keadaan populasi tinggi dapat
mengakibatkan matinya tanaman dalam satu hamparan atau dapat menyebabkan
terjadinya puso. Gejala yang ditunjukkan yaitu tanaman padi menjadi kuning dan
kering dengan cepat (berwarna kecoklatan seperti terbakar). Kondisi tersebut
dikenal dengan istilah
'hopperburn'. Wereng coklat dapat merusak tanaman padi secara
langsung yaitu dengan cara menghisap cairan sel tanaman, dan juga dapat menjadi
vektor virus penyebab penyakit kerdil rumput (grassy stunt) tipe 1 dan 2 serta
kerdil hampa (ragged stunt). pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
hama ini antara lain, pengendalian kultur teknis, hayati, kimiawi dan menanam
tanaman yang tahan hama.
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species :
Nezara viridula ( kepik hijau)
gejala
serangan kepik hijau berupa bintik-bintik cokelat, baik pada kulit polong
bagian dalam maupun pada biji kedele. serangan berat akan mudah dilihat dengan
mata telanjang, namun untukn mengamati serangan ringan diperlukan bantuan
mikroskop. kerusakan pada kulit polong maupun biji sering kali merupakan akibat
kontaminasi serangan jamur yang terbawa sewaktu serangga menghisap cairan biji.
Pengendalian terhadap hama-hama perusak polong dilakukan dengan cara :
- pergiliran tanaman,
- tanaman serempak,
- penyemprotan insektisida, apabila ditemukan intensitas serangan penggerek polong 2 , populasi penghisap polong dewasa sepasang pada umur 45 hari setelah tanam dan populasi kepik hijau dewasa sepasang pada umur 45 hari setelah tanam.
Philum : Arthropoda
Class :Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Acriididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis (belalang kayu)
Gejala
Serangan : Hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak tanaman pada bagian daun
dan pucuk. Kadang-kadang pada musim kering dapat menyebabkan kerusakan parah.
Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun
tidak dimakan. Gejalanya kadang-kadang sulit dibedakan dengan gejala
lubang-lubang kerusakan daun oleh serangan ulat daun. Lubang akibat serangan
belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan, sedangkan akibat serangan
ulat lebih halus. Tanaman inang lainnya, antara lain adalah kapas, jati,
kelapa, kopi, cokelat, jarak, wijen, ketela, waru, kapuk, nangka, karet,
jagung, dan pisang.
Pengendalian
Pengendalian secara mekanis dan fisik dengan mengumpulkan kelompok-kelompok telur. Penangkapan belalang dewasa serta nimfa-nimfanya dilakukan setelah musim penghujan pada malam hari atau pagi hari dengan menggunakan jaring. Pengendalian secara biologi dengan menggunakan parasit, seperti parasit telur Scelia javanica, parasit imago dari famili Sarcophagidae. Pengendalian dengan menggunakan predator seperti burung pemakan serangga, dapat juga dengan jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae yang dapat mengendalikan nimfa dan imagonya. Pengendalian dengan penyemprotan pestisida disesuaikan dengan rekomendasi untuk hama belalang.
Pengendalian secara mekanis dan fisik dengan mengumpulkan kelompok-kelompok telur. Penangkapan belalang dewasa serta nimfa-nimfanya dilakukan setelah musim penghujan pada malam hari atau pagi hari dengan menggunakan jaring. Pengendalian secara biologi dengan menggunakan parasit, seperti parasit telur Scelia javanica, parasit imago dari famili Sarcophagidae. Pengendalian dengan menggunakan predator seperti burung pemakan serangga, dapat juga dengan jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae yang dapat mengendalikan nimfa dan imagonya. Pengendalian dengan penyemprotan pestisida disesuaikan dengan rekomendasi untuk hama belalang.
Philum: Arthropoda
Class:Insecta
Ordo: Hemiptera
Family: Alydidae
Genus: Leptocorixa
Spesies: Leptocorixa acuta (walang
sangit)
Gejala serangan : Walang sangit
menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga (paniculae) dan juga cairan
buah padi yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman
kekurangan hara dan menguning (klorosis), dan perlahan-lahan melemah.
Pengendalian : Cara mengendalikannya
adalah dengan penanaman secara serentak, sanitasi pada tanaman yang
diserang, atau dengan penyemprotan insektisida menurut dosis anjuran.
Kingdom:
Animalia
Philum:
Arthropoda
Class:Insecta
Ordo:
Orthoptera
Family:
Mantidae
Genus:
stagmomantis
Spesies: Stagmomantis
carolina (belalang sembah)
Gejala serangan
Belalang jenis ini memangsa berbagai serangga yang ukuranya lebih kecil dari ukuran badannya.
Pengendalian
Pada dasarnya, Stagmomantis carolina adalah predator sehingga tidak perlu dikendalikan. Namun, apabila keberadaanya berlebihan perlu dilakukan pengendalian. Salah satu bentuk pengendaliannya adalah dengan menggunakan insektisida atau bahan kimia lainnya.
Belalang jenis ini memangsa berbagai serangga yang ukuranya lebih kecil dari ukuran badannya.
Pengendalian
Pada dasarnya, Stagmomantis carolina adalah predator sehingga tidak perlu dikendalikan. Namun, apabila keberadaanya berlebihan perlu dilakukan pengendalian. Salah satu bentuk pengendaliannya adalah dengan menggunakan insektisida atau bahan kimia lainnya.
Kingdom :
animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Lepidoptera
Famili :
Hesperiidae
Genus :
Erionata
Spesies :
Erionatha thrax
Gejala Serangan
Daun yang diserang ulat biasanya digulung, sehingga
menyerupai tabung dan apabila dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya. Ulat yang
masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk
tabung kecil. Di dalam gulungan tersebut ulat akan memakan daun.Apabila daun
dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ke tempat lain dan
membuat gulungan yang lebih besar. Apabila terjadi serangan berat, daun bisa
habis dan tinggal pelepah daun yang penuh dengan gulungan daun.
Pengendalian
• Cara mekanis
- Daun pisang yang tergulung diambil, kemudian ulat yang ada di dalamnya dimusnahkan
• Cara biologi
- Pemanfaatan predator seperti burung gagak dan kutilang
- Pemanfaatan parasitoid telur (tabuhan Oencyrtus erionotae Ferr), parasitoid larva muda (Cotesia (Apanteles) erionotae Wkl), dan parasitoid pupa (tabuhan Xanthopimpla gampsara Kr.). Parasitoid lainnya: Agiommatus spp., Anastatus sp.. Brachymeria sp., dan Pediobius erionatae.
• Cara mekanis
- Daun pisang yang tergulung diambil, kemudian ulat yang ada di dalamnya dimusnahkan
• Cara biologi
- Pemanfaatan predator seperti burung gagak dan kutilang
- Pemanfaatan parasitoid telur (tabuhan Oencyrtus erionotae Ferr), parasitoid larva muda (Cotesia (Apanteles) erionotae Wkl), dan parasitoid pupa (tabuhan Xanthopimpla gampsara Kr.). Parasitoid lainnya: Agiommatus spp., Anastatus sp.. Brachymeria sp., dan Pediobius erionatae.
Filum : Arthropoda Kelas : Insecta
Ordo : Dermaptera
Famili : Forficuloidea
Genus : Forficula
Spesies
: Forficula auricularia
Gejala serangan : cocopet adalah hewan
predator,biasanya memakan hewan hama penganggu,sehingga hama pengganggu tidak
berkembang dengan cepat.
Pengendalian : berperan dalam pengendalian
hayati,menjaga keseimbangan populasi hama perusak pucuk kelapa.Bisa diperbanyak
dengan media buatan.
Kingdom : animalia
filum : arthropoda
class : insecta
ordo : Lepidoptera
family : pyralidae
subfamily : phycitinae
genus : etiella
species : etiella zinckenella
filum : arthropoda
class : insecta
ordo : Lepidoptera
family : pyralidae
subfamily : phycitinae
genus : etiella
species : etiella zinckenella
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini
adalah terdapatnya bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong,
bekas jalan masuk larva ke dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka
terdapat butir-butir kotoran kering yang berwarna coklat muda dan terikat
benang pintal atau sisa-sisa biji terbalut benang pintal.
Pengendalian hama
penggerek polong sebaiknya dilakukan secara terpadu yaitu suatu cara
pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan. Penggunaan
pestisida merupakan alternative terakhir yang apabila serangan hama penggerek
polong telah melampaui batas ambang kendali yaitu bila telah ditemukan
kerusakan polong sekitar 2,5% atau terdapat 2 ekor ulat per tanaman saat
tanaman kedelai berumur lebih dari 45 hari.
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Hemiptera
Family :
Coreoidea
Genus :
Riptertus
Spesies :
Riptortus linearis
Gejala serangan
Gejala serangan kepik coklat (Riptortus linearis ) pada tanaman kacang hijau ( Phaseoulus adalah dengan cara menghisap polong tanaman kacang hijau sehingga menyebabkan polong menjadi kempis dan mati. Daun yang diserang banyak terdapat lubang-lubangnya. Jika yang diserang batangnya maka tanaman bisa menjadi mati dan apabila hama ini tidak dikendalikan akan menyebabkan penurunan produksi kacang hijau.(Pracaya,2007)
Gejala serangan kepik coklat (Riptortus linearis ) pada tanaman kacang hijau ( Phaseoulus adalah dengan cara menghisap polong tanaman kacang hijau sehingga menyebabkan polong menjadi kempis dan mati. Daun yang diserang banyak terdapat lubang-lubangnya. Jika yang diserang batangnya maka tanaman bisa menjadi mati dan apabila hama ini tidak dikendalikan akan menyebabkan penurunan produksi kacang hijau.(Pracaya,2007)
Pengendalian
komponen pengendalian hama pengisap polong kedelai adalah dengan cara sebagai berikut :
• Tanam serempak dalam tidak lebih dari 10 hari.
• Pergiliran tanaman bukan inang.
• Pengumpulan kepik dewasa ataupun nimfa untuk dimusnahkan.
• Menjaga kebersihan lahan dari tanaman penganggu atau gulma.
• Menggunakan pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang kendali.
komponen pengendalian hama pengisap polong kedelai adalah dengan cara sebagai berikut :
• Tanam serempak dalam tidak lebih dari 10 hari.
• Pergiliran tanaman bukan inang.
• Pengumpulan kepik dewasa ataupun nimfa untuk dimusnahkan.
• Menjaga kebersihan lahan dari tanaman penganggu atau gulma.
• Menggunakan pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang kendali.
Kingdom:
Animalia
Philum:
Arthropoda
Class:Insecta
Ordo:Orthoptera
Family:
Gyllotalpidae
Genus:
Gryllotalpha
Spesies: Gryllotalpha africana
Gejala serangan
Stadia tanaman rentan terhadap serangan
hama ini adalah fase pembibitan sampai anakan. Benih di pembibitan juga dapat
dimakannya. Oorong-orong merusak akar muda dengan cara memotong tanaman padi di
pangkal batang yang berada di bawah tanah. Tanaman padi muda yang diserangnya
mati sehingga terlihat adanya spot-spot kosong di sawah.
Pengendalian
Pengendalian
hama orong-orong untuk budidaya ini dilakukan dengan penggenangan sawah 3-4
hari untuk membunuh telur orong-orong di tanah. Penggunaan umpan sekam dicampur insektisida berbahan
aktif metomil, jika
diperlukan bisa mengaplikasikan insektisida berbahan aktif fipronil atau
karbofuran. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasannya.
Referensi
·
Dahelmi.
2008. Pengaruh Ekstrak Nimba (Azadirachta Indica A. Juss) terhadap Aktivitas
Makan Belalang Valanga Nigricornis Burm.
·
Kalshoven,
L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru, Jakarta
Pracaya. 1993. Hama dan penyakit tanaman. Panebar Swadaya. Jakarta. 417 p.
Pracaya. 1993. Hama dan penyakit tanaman. Panebar Swadaya. Jakarta. 417 p.
·
Sudarmo,
S. 2000. Tembakau. Pengendalian Hama dan Penyakit. Yogyakarta. Kanisius.
·
Badan
Pendidikan dan Latihan Pertanian. 1991. Budidaya dan Pengolahan Hasil Kedele.
Jakarta: Departemen Pertanian.
·
Pitojo,Setio.2008.Seri
Penangkaran: Benih Buncis.Yogyakarta: Kanisius